MataLelaki.Tk, Mengintip Cungkok Di Jakarta, Body nya Oke-oke Banget Menarik untuk disimak, khususnya cungkok yang berprofesi sebagai terapis, ternyata tak semuanya berperilaku hedonis. Cungkok ini benar-benar melakukan tugasnya sesuai dengan jenis pekerjaan dan kewajaran. Adalah Dedi dan Edu, kata panggil saja dua kawan akrab sesama petualang hedonis ini dengan sebutan itu, sama-sama mengalami peristiwa yang membuat mereka seolah tak percaya. Antara mau marah, kecewa, kesal dan frustrasi.

Semua bermula pada sebuah senja seusai bertemu klien di daerah Ancol. Dua sohib ini memutuskan melakukan relaksasi di sebuah spa yang berada di sebuah kawasan pusat perbelanjaan ternama tak jauh dari Ancol.
Usai memarkirkan kendaraan di parkiran basement keduanya langsung menuju lift yang menghantarkan mereka ke lantai tempat spa berada. Di dalam lift sempat terjadi obrolan tentang sejumlah ‘nomor cantik’ dengan seorang security. Maksudnya tentu nomor sebagai penanda wanita-wanita terapis yang bertugas di sana.
Istilah ‘nomor cantik’ merupakan sebutan bagi mereka yang mampu memberi servis bagus, baik wanita lokal maupun cungkok. Tidak jelas betul dari mana sang security tahu kelebihan seorang terapis.
Yang pasti, dalam obrolan singkat itu dia sempat menyebut sejumlah nomor untuk cungkok dan wanita lokal. Hanya saja saat Dedi bertanya mengenai servis bagus yang dimaksud, sang security hanya mengatakan, “Pokoknya top deh bos”, sambil memberi isyarat minta rokok. Sayang, ketika Edu hendak memperjelas, mereka telah sampai di lantai yang dimaksud dan harus segera keluar.
Berbekal informasi nomor yang diberikan security dalam lift tadi, wiraswastawan di bidang percetakan ini akhirnya mencoba menjajal keuntungan. Hanya saja dari beberapa nomor cungkok yang disebutkan hanya tiga yang mereka ingat.
Sayangnya, ketiga cungkok pemilik nomor tersebut baru saja ‘naik’, istilah yang menunjukkan mereka sedang melayani tamu. Akhirnya, keduanya hanya mencoba memilih sendiri nomor yang tersedia setelah meminta rekomendasi kepada resepsionis dan GRO.
“Jangankan mendapat servis ekstra, cungkok terapis itu malah melarang gue melepas seluruh pakaian. Memang, pijatannya bikin badan berasa lebih enak, tapi yang kita cari bukan hanya itu, kan?” sungut Dedi kesal.
“Terapis gue juga begitu, akhirnya gue minta ganti yang lain. Apa yang gue inginkan dapat,” papar Edu.
LURUS. Pengalaman dua sekawan ini mungkin dapat membuka mata para pelanggan spa. Ternyata tidak semua terapis asal China mau melakukan aktifitas beraroma hedonis.
MERCY. Salah satu faktor krusial yang membuat cungkok terkenal dan begitu diminati tak lain karena service-nya. Mereka dikenal dengan layanan yang sangat memuaskan.
Pola Perjalanan Para Cungkok.Wanita penghibur asal China alias cungkok mulanya berlatar belakang white slavery. Umumnya diambil dari wilayah minus seperti Yunnan, Sichuan dan Guizhou.
Baca Juga : Terapis tanpa Busana , Tarif ML Hanya Rp500 Ribu